Jika dibandingkan puisi tentang Ibu bait panjang, puisi Ibu singkat 4 bait sampai 6 bait banyak dicari di internet. Motifnya jelas, sebagian besarnya untuk tugas membaca puisi tema Ibu dan Ayah di depan kelas untuk anak-anak sekolah SD, SMP dan juga SMA.
Terutama pada saat momen hari Ibu ataupun hari Ayah, jumlah pencarian puisi hari Ibu dan Ayah akan naik secara signifikan.
Tapi terkadang cukup banyak juga kalangan umum yang ingin menggunakanya untuk dibacakan atau dikirim untuk orang tua atau Ibu tercintanya sendiri.
Table of Contents
10 Contoh Puisi Ibu Singkat 4 Bait Sampai 6 Bait
Beberapa puisi pendek tema untuk orang tua yang kami share kali ini adalah jenis puisi Ibu singkat 4 bait sampai 6 bait, yang memang tidak mengandung jumlah bait dan kalimat-kalimat yang panjang.
Beberapa puisi Ibu singkat 4 bait sampai 6 bait ini ada yang ditulis atau dikarang oleh Dino Joy, dan ada juga yang dikarang oleh sobat pujanggamaya.com, yang sudah sejak beberapa tahun yang dikirimkan.
Karena ketika kami masih menggunakan situs pujanggamaya.com, kami memang membuka kanal khusus “kirim puisi” yang mana kanal ini memberikan kesempatan kepada siapa saja yang ingin menulis dan menampilkan puisi dan pantun karya mereka sendiri di situs pujanggamaya.com
1. Puisi Doa Untuk Ibu Tersayang
- Do’a Untuk Ibuku Tersayang
- Karya: Dino Joy
Puisi Ibu singkat 4 bait yang pertama berikut ini adalah berjudul “Doa Untuk Ibuku Tersayang” yang merupakan sebuah puisi Ibu karya Dino Joy, yang sudah ditulis sejak bertahun-tahun yang lalu.
Puisi untuk Ibu ini sudah pernah dibaca oleh ribuan pembaca yang sebagian besarnya adalah kalangan anak-anak SD dan SMP, untuk mengerjakan tugas dari guru di sekolah dengan membaca puisi di depan kelas.
Kukan bersujud dan memohon kepadaMu ya Alloh Tuhanku..
Yang Maha Menguasai Atas Segala Sesuatu..
Izikanlah hamba membahagiakan seorang Ibu..
Yang telah melahirkan hamba kedunia ini atas izinMu..
Demi waktu yang telah berlalu..
Demi kasih sayang seorang ibu yang menyelimutiku..
Kuingin membalas atas semua cinta dan kasih sayang yang melekat di tubuhku..
Atas pengorbanannya yang telah dia lakukan untukku..
Semua yang terjadi telah berlalu..
Seiring waktu yang bergulir menambah umurku..
Tak bisa kulupa betapa besarnya jasa Ibuku..
Dari semenjak aku bayi hingga kini telah dewasa usiaku..
Ibu, engkaulah yang tersayang nomer satu bagiku..
Tak akan ada yang bisa menggantikan tempatmu dihatiku..
Telah mengakar kuat di dasar hatiku..
Kan selalu ada hingga maut menjemputku..
Ya Alloh, jagalah Ibu hamba dari segala keburukan dan mara bahaya yang menimpannya..
Tenangkanlah hati dan jiwanya sebagaimana dia menenangkan hamba..
Anugerahilah kepadanya rasa kebahagiaan di dalam hatinya..
Jadikanlah dia sebagai orang yang pandai bersyukur atas segala nikmat di dunia..
2. Puisi Untuk Ibu Yang Sedang Sakit
- Judul: Cepat Sembuh Ibuku Sayang
- Karya: Dino Joy
Contoh puisi Ibu singkat 4 bait yang kedua berikut ini juga masih merupakan puisi Ibu karya Dino Joy, yang memiliki arti kesedihan seorang anak terhadap Ibunya yang sedang sakit, dan selalu memohonkan kesembuhan kepada Alloh agar penyakit Ibunya segera disembuhkan.
Ibu, melihatmu terbaring hatiku menangis tersedu..
Seakan ikut terbawa, merasakan rasa sakitmu..
Ibu, andaikan aku bisa, aku ingin mengambil separuh dari rasa sakitmu..
Untuk mengurangi derita yang sedang mengikatmu..
Ibu, aku akan berdoa untuk kesembuhan..
Dan akan bersujud memohon kepada Alloh Yang Maha Menyebuhkan..
Mengharap belas kasihan semoga Dia berkenan..
Mengangkat sakitmu dan menggantinya dengan kesembuhan..
Yang terpenting adalah tetap bersabar dan terus bertahan..
Karena sehat dan sakit adalah bagian dari kehidupan..
Ibu, ambillah hikmah dari setiap kejadian..
Bahwa kesehatan harus selalu kita utamakan..
Ibu, aku disini kan menunggumu..
Menemani hingga hilang semua sakitmu..
Izinkan aku berbakti membalas sedikit kasih sayangmu..
Walaupun tak akan pernah setara dengan banyaknya kasih sayangmu kepadaku..
3. Puisi Kenangan Bersama Ibu Disaat Kecil
- Judul: Kenangan Bersama Ibu Di Masa Kecil
- Karya: Dino Joy
Contoh puisi Ibu singkat 4 bait yang satu ini menceritakan tentang masih teringatnya kenangan-kenangan indah sewaktu kecil bersama Ibu tercinta, meskipun usianya sudah bukan anak-anak lagi, dan kejadian tersebut sudah berlangsung sangat lama.
Bagaikan udara yang kuhirup di setiap detik..
Membuatku tetap hidup, bergerak dan berkutik..
Teringat belaian hangat kasih dari jemarimu yang lentik..
Kian menyapa kemimpi-mimpiku dan kerap mengusik..
Ibu, kumasih teringat disaat aku kecil dan engkau tidurkan aku..
Mengusap dadaku dan mengelus rambutku..
Mengantarkan aku ke tidur siangku..
Hingga kuterlelap, terbuai dalam dekapan lembutmu..
Ibu, aku masih teringat aroma tubuhmu..
Seakan tak bisa terlupa selalu menjelma mengingatmu..
Karena engkaulah satu-satunya orang yang pertama mendekapku kedalam pelukanmu..
Dari semenjak itulah aku merasakan hangatnya kasih sayangmu..
4. Puisi Selamat Pagi Untuk Ibu
- Judul: Selamat Pagi Untuk Ibu Tersayang
- Karya: Dino Joy
Puisi Ibu singkat ini menceritakan tentang Ibu adalah salah satu sosok yang paling berpengaruh terhadap suana hati setiap anak, sejak di pagi hari, karena Ibu yang selalu mengurus dan menemani dari pagi, siang, malam, hingga pagi lagi.
Selamat pagi untukmu ibuku tersayang..
Semoga hari ini engkau kan senang..
Mendapatkan suasana hati yang lapang dan tenang..
Setenang angin yang berhembus membuat dedaunan bergoyang..
Selamat pagi Ibu..
Kobarkanlah di dadaku semangat yang menggebu..
Agar hariku terasa lebih berwarna dan tak kelabu..
Agar kuberani menjalani alur kehidupan yang berliku..
Selamat pagi Ibu..
Kurasakan begitu tulus kasih sayangmu..
Begitu tulus cinta dan perhatian darimu..
Hingga kutumbuh dalam baluran doa-doamu..
5. Puisi Ayah dan Ibu
- Judul: Mak Bapak
- Karya: Alim Murozak
- Spesial untuk Ayah dan Ibu tercinta.
Mak……
Sembilan bulan aku dalam perutmu
Lelah tangismu …….
Rintihan sakitmu ……..
Menjadi satu dalam semangatmu…..
Demi nyawaku dan demi nyawamu…
Pak……
Kau mengajarkan ku tentang kehidupan …
Tentang senyuman dalam kesusahan…
Tentang kesabaran dalam kemarahan …..
Tentang arti tanggung jawab…..bahkan
tentang sujud dalam setiap kelebihan dan kekurangan….
Mak….pakkk…..
Jasa kalian takkan aku lupakan….
Meski aku sudah jauh dari kata pelukan
Menjalani kemandirian dari bekal yang kalian berikan…
Dan dalam doaku…..
Takkan pernah luput nama kalian…
6. Puisi Bunda Singkat
- Judul: Bunda
- Karya: Esih Nurhasanah
Kelopak mata yang kulihat kini..
Tak seindah bunga mawar yang berduri
Tempat kumbang menari-nari
Mengisi embun di pagi hari
Sinar wajahmu yang telah pudar
Namun kau tak pernah sukar memberiku senyuman..
Gelap gulitaku menjadi terang
Meskipun wajahmu tak muda lagi
Belaian kasih yang kau berikan
Memberiku kekuatan..
Menjalani hidup yang penuh rintangan
Bagaikan ombak di lautan..
Ketika keadaan semakin senyap
Semakin bergejolak..
Semangatmu dan doamu selalu saja ada untukku..
7. Puisi Ibu Penolongku
- Judul: Ibuku Penolongku
- Karya: Kharisma Syarif
Kelabu membisu dan membiarkanku..
Hilang arah ..
Awan gulita pun semakin menebal..
Dan mengurungku di dalamnya..
Tanpa memberiku kebebasan..
Dan tidak memberi sepercik
Cahayapun untuk masuk kedalamnya..
Untuk menemani langkah kakiku..
Bahkan burungpun takut menebus
Gulita dan kelabu itu..
Semuanya hanya diam..
Dan membiarkanku tersesat,
Menjerit, dan menangis..
Namun…
Wanita tua dan renta itu datang
Menarikku keluar..
Keluar dari tempat seram dan suram itu
Bahkan …
Wanita itu tak menghiraukan gelap, sesak, dan sakitnya
8. Puisi Ibuku Pahlawanku
- Judul: Ibuku Pahlawan Hidupku
- Karya: Indah~ndahLimaBelas
Tanpamu aku tidak menjadi apa apa..
Kau adalah sosok Ibu yang tegar..
Merawat dan menjaga anak-anakmu..
Dengan kasih sayang yang tulus dari lubuk hatimu..
Kau sembunyikan kesedihanmu di balik senyumanmu..
Kau tak kenal lelah demi anak-anakmu..
Ibuku sangat beruntung menjadi anakmu
Kau selalu berada disetiap do’aku..
9. Puisi Ibuku Tersayang
- Judul: Ibuku Tersayang
- Karya: Hanim Fatmawati
Ibu..
Sembilan bulan kau mengadung..
Hingga aku dilahirkan didunia ini..
dengan penuh kasih sayang..
Ibu..
Kau tak lelah mengajarkan diriku berbuat baik..
Ibu..
Kau bagaikan rembulan malam menyinari hari hariku..
tanpa lelah tanpa jengah..
Ibu..
Kau bagaikan bola salju yang hadir dihidupku..
Dengan sentuhan yang sangat lembut
Terima kasih ibu.. atas jasa-jasamu untukku..
Aku akan selalu mendoakanmu..
Semoga Alloh menjagamu..
Semoga Allah membalas kebaikanmu di surga nanti..
Hanyalah doa untukmu ibu
Jasa-jasamu akan aku kenang dihatiku..
10. Puisi Kasih Sayang Ibu
- Judul: Kasih Sayangmu Ibu
- Karya: Novita Sari
Di panasnya terik matahari siang..
Kau tak menunjukkan lelahmu..
Walau panas menghajar tubuhmu ibu
Kau tetap tegar menghadapi hidup
Ibu..
Tak menunjukkan rasa lelahmu
Bagai rintangan yang menghadang
Di balik rerumputan ilalang yang rimbang..
Kau tetap tegar ibu
Tak ada yang memperhatikanmu
Selain anakmu yang menyayagimu
Selalu menjaga dan mendoakanmu
Agar tak ada rasa sedih
yang ada di hatimu
Tak apa jika rasa sedihmu limpahkan padaku
Karena ku tau jadi engkau
Menghadapi dunia sendiri
Melindungi anakmu agar tetap terjaga.
Ibu kau adalah wanita terhebat untukku..
Tak ada kata- kata yang dapat menggambarkanmu
Tentang betapa hebat dirimu
Dimataku anakmu..
Demikian sobat Pujangga Maya semuanya, 10 contoh puisi Ibu singkat 4 bait sampai 6 bait karya Dino Joy dan juga karya sobat Pujangga Maya yang lainnya, yang sudah dikirimkan sejak dulu di pujanggamaya.com.
2 Puisi Ibu Panjang Bikin Nangis
Puisi ibu panjang yang terdiri dari bait dan kata-kata panjang ini sebagai pelengkap untuk puisi Ibu pendek sebelumnya yang memang termasuk puisi Ibu pendek, yang hanya terdiri dari beberapa bait saja.
Puisi bait panjang ini bisa kamu ambil untuk tugas membaca puisi Ibu di sekolah, jika memang Bapak/Ibu Guru kamu menugaskan kamu untuk membacakan puisi Ibu Panjang, yang memiliki jumlah bait lebih dari 4 atau 5 bait.
Untuk saat ini koleksinya hanya 2 dan semuanya merupakan puisi Ibu panjang yang bukan karangan Dino Joy akan tetapi merupakan puisi kiriman yang dikirimkan ke kami oleh para sobat Pujangga Maya beberapa tahun silam, yang juga sudah pernah ditayangkan di situs pujanggamaya.com.
Kamu bisa ambil puisi-puisi Ibu panjang ini secara bebas, asalkan tetap mencantumkan pengarang aslinya, dan jika untuk diterbitkan ulang di blog atau situs, maka kamu harus mencantumkan url alamat situs ini sebagai sumber aslinya.
Simak kedua puisi Ibu bait panjang berikut ini ya..
1. Titip Rindu Untuk Ayah & Bunda
- Karya: Syfha Syafanha al-Fatunnisa
Dua orang yang jauh dari pandanganku saat ini.
dua orang yang selalu menasehatiku ketika aku lupa.
dua orang yang takkan pernah tergantikan bagiku.
dua orang yang selalu mengajariku saat aku tak mengerti, juga dua orang yang aku sayang lebih dari indah..
mereka orang tuaku..
meski kadang ia memarahiku, tapi aku mengerti mereka lakukan itu karena salahku juga yang sulit di atur,,
mereka orang pertama yang mengenalkan aku tantang dunia hinga saat ini.
dari sosok bunda aku belajar sabar, tabah & juga kuat,
sabar ketika mengahadapi seorang anak yang sulit di atur
tabah ketika ia berjuang demi sibuah hati
kuat ketika ia menasehati namun di abaikan, kan tetapi beliau cukup kuat menyembunyikan air mata di balik nasehat, seolah-olah ia tak merasa terluka padahal ia adalah orang pertama yang merasakan sakit saat kita terluka
dari sosok ayah aku belajar tentang ketenangan juga pengertian
tenang saat ada masalah serius & masih ada kata ”BIARKANLAH” tapi kata itu hanya untuk membuat kita merasa tenang, padahal kita takkan pernah tau apa yang akan ia lakukan & seorang ayah yang di anugerahkan pundak yang cukup kuat tuk menepis air mata
mengerti saat kita mengeluh & ia berkata ”TENANGLAH” tanpa kita sadari ia telah merencanakan hal yang tak terduga
mereka adalah dua raga satu jiwa yang menyatu & dua darah yang mengalir menjadi satu dalam tubuhku
tak heran,, ketika mereka khawatir, merasa cemas & amat terluka karena dalam ragaku ada cairan yang mengalir seolah-olah ia menghawatirkan bahwa ialah yang terluka
baginya kita adalah segalanya & jika mereka berada dalam dua pilihan : buah hati atau kekayaan, mereka akan memilih hidup sederhana tapi bersama buah hati dari pada hidup berkecukupan tanpa buah hati, bagi mereka kita adalah segalanya kehilangan kita baginya kehilangan separuh nyawanya.
tapi kita tak pernah sadari itu, kita takan pernah mau tau apa yang ia lakukan demi melihat senyum di bibir mungil buah hatinya, yang kita tau hanyalah kebahagiaan tanpa kita sadari iavterluka karena perilaku yang tak di inginkannya.
saat nasehat nya kita abaikan ia berfikir ia telah gagal mendidik kita tapi kita tak sadari itu.
Ayah, Bunda
maafkanlah jiwa yang egois selama ini tak pernah mendengarkan nesihatmu, maafkanlah jiwa yang selalu membuatmu terluka
maafkanlah jiwa yang tak pernah mengerti keadaanmu
Robby ampunilah dosa hamba-Mu juga dosa keduanya (orang tuaku)
sayangilah mereka seperti mereka juga menyayangi hamba, jagalah saat mereka terjaga hingga terlelap nanti seperti mereka yang menjagaku sepanjang malam saat hamba balita.
gadis kecilmu dulu yang saat ini merindukanmu..
2. Rindu Kasih Sayang
- Karya: Widati
- Puisi Ibu panjang ini spesial ditujukan untuk: Orang yang selama ini membesarkanku
Rintik-rintik hujan itu merasakan tetesan kesedihan yang amat mendalam
Tak bisa kuberkata lagi bibir ini membisu
Tapi, hati terus meronta-ronta merelakan tetesan kesedihan mengalir dipipi.
Debur ombak yang mendayu-dayu mengikuti arah angin, mengingatkanku tentang masa kecilku yang amat penuh dengan kenangan dan kerinduan.
Kasih sayang yang dulu setiap detik, menit, jam kau lanturkan dengan amat penuh kasih sayang kini sedikit demi sedikit telah pupus.
Kini hanya tinggal hayalan saja buatku, kini semua itu tak bisa kurasakan lagi.
Embun pagipun berdatangan menyambut hari pagi yang cerah, tetapi tak secerah hati dan kesenanganku.
Bangun, mandi, makan itulah kata singkat yang sampai sekarang masih aku pertanyakan.
Dimana kata-kata itu semua??? apakah hilang.??? apakah lupa.??? apakah sudah bosan mengingatkan itu buatku.???
Justru itulah hanya kata singkat itu yang aku inginkan.
Bukan harta kekayaan dan kemewahan, cuma kesederhanaan yang aku inginkan.
Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun telah berganti seiring dengan itu semuanya tak ada yang keluar dari mulut kalian.
Tiap malam hanya air matalah yang menemaniku saat kesalahan melilitku.
Dari kecil hingga saat ini 19 tahun kau besarkan kesalahan sekecil apapun kau selalu kau lempar padaku.
Sempat aku berfikir untuk pergi bahkan sering aku minta kepada Tuhan untuk menjemputku, untuk apa.??
Hanya ingin kalian tahu betapa sakitnya aku diperlakukan seperti itu.
Aku ingin tau betapa besar kasih sayang kalian padaku, saat aku pergi untuk selamanya.
Apakah kalian sedih kehilanganku atau justru senang sebab aku sudah pergi untuk selamanya.
Ya tuhan andai kubisa mengulang waktu, mengulang kebahagiaan abadi yang terukir bersama beliau dan masa-masa indah bersama orang yang aku sayang lagi seperti dulu.
Cukup panjang kan puisi Ibu panjang ini? dan jika dibandingkan dengan puisi pendek lainnya, memang akan membutuhkan durasi waktu yang lebih lama untuk membacanya.
Puisi Untuk Ibu Tiri Yang Baik
Berikut ini adalah puisi Ibu Tiri, akan tetapi tidak mengandung makna dan arti sebagai puisi sedih. Karena sebaliknya, puisi Ibu Tiri ini mengandung tema tentang seorang anak tiri yang diasuh dan dirawat oleh Ibu Tiri dengan baik dan penuh kasih sayang.
Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa ketika mendengar kata Ibu Tiri, maka biasanya akan langsung terlintas di pikiran banyak orang tentang sosok seorang Ibu yang jahat, kejam dan kerap menyakiti anak tirinya, dan ini terjadi biasanya untuk yang masih berusia remaja kebawah.
Terlebih lagi sudah cukup seringnya, dibuat cerita sinetron atau cerita film seperti misalnya “ratapan anak tiri” yang menggambarkan seorang Ibu Tiri yang jahat, yang selalu membuat anak tirinya menangis dan menderita.
Meskipun kenyataannya tidaklah selalu begitu, karena banyak juga ibu tiri yang memperlakukan anak tirinya seperti anak kandungnya sendiri.
Puisi Ibu Tiri Berjudul “Ibu Tiri Terbaikku”
- Ibu Tiri Terbaikku
- Karya: Dino Joy
Ibu..
Terima kasih atas perhatianmu..
Yang selalu kau curahkan dalam hidupku..
Yang selalu melekat erat dalam hati ini..
Yang selalu hangat menyelimuti sanubari
Ibu..
Kasih sayangmu tlah membuatku mengerti..
Bahwa tak selalu ibu tiri akan menyakiti..
Bahwa tak selalu ibu tiri akan menyiksa..
Meskipun kepada anak yang tak pernah dilahirkannya
Ibu..
Terbukti kini kau tlah mampu..
Menepiskan mimpi mimpi buruk citra tentangmu..
Ibu tiri yang jahat yang selalu menghantui..
Yang terus bergulir dari waktu ke waktu..
Ibu..
Izinkan aku untuk memelukmu..
Akan aku lepaskan semua keluh kesahku..
Mengadu tentang kisah hidup yang kualami..
Dalam kelembutan sentuhan belaianmu..
Untuk sementara hanya satu buah puisi Ibu Tiri yang dapat kami share ya, dilain waktu akan kami usahakan untuk menambah lagi koleksinya.
Semua puisi Ibu ini bisa kamu pergunakan asalkan tetap mencantumkan pengarangnya, dan jika puisi untuk Ibu ini diterbitkan ulang di blog atau website, maka harus mencantumkan link situs ini sebagai sumber aslinya.
Baca juga: