Assalaamu’alaikum sobat Pujangga Maya semuanya.. pernahkah sobat melihat atau mendengar baik dari kata-kata ataupun gambar yang mengandung tulisan dengan tema kata kata bijak Islami tentang puisi kematian, bahwa kematian bukan hanya sekedar perasaan kesedihan dan duka mendalam karena kehilangan semua nikmat dunia, akan tetapi kematian adalah nasehat terbaik dan guru kehidupan?
Nah pada kesempatan kali ini Pujangga Maya ingin share tema kata kata bijak Islami tentang kematian tersebut, yang masih terkait puisi kematian Islami, yang bisa juga dikategorikan sebagai puisi tentang kematian yang baik dijadikan perenungan, bahwa pada akhirnya setiap manusia akan mati dan menghadapi perpisahan menuju kematian.
Dan harus selalu kita ingat, bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi dan pasti akan dialami oleh setiap orang atau setiap mahluk yang bernyawa, meskipun tidak ada satupun di dunia ini yang mengetahui pastinya kapan kematian tersebut akan datang.
Sebagai orang yang beriman dan yang beragama Islam tentu kita sudah yakin benar bahwa setelah kita mati, kita akan pergi dan meninggalkan kehidupan di dunia ini, namun setelahnya kita akan dihidupkan kembali di kehidupan akhirat untuk mempertanggungjawabkan atas semua yang sudah pernah kita lakukan di dunia semasa kita hidup.
Dan saat kita sudah mati, maka semua kata maaf dan taubat kita sudah tidak akan berarti lagi. Kita akan meninggalkan dunia yang selalu kita anggap indah ini, kita juga akan meninggalkan semua hal ataupun semua orang yang kita sayangi.
Dan semua keindahan dan kenikmatan dunia sudah tidak akan bisa kita rasakan lagi
Puisi Kematian Islami Yang Sedih
Dan seperti yang sudah kami sampaikan di awal tadi, bahwa sebenarnya puisi kematian ini bisa juga disebut sebagai puisi kematian atau puisi nasehat tentang kehidupan dan kematian.
Sekarang yuk kita simak puisi nasehat kematian atau kata kata bijak Islami tentang kematian berikut ini ya..
Kematian Adalah Nasihat Terbaik dan Guru Kehidupan
Kematian adalah nasehat terbaik dan guru kehidupan..
Sedikit saja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan..
Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya..
Dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya..
Sebagaimana ia menjalani kehidupannya, seperti itulah kemungkinan besar ia akan menghadapi kematiannya..
Karena sesungguhnya, dengan menjalani kehidupan berarti kita sedang menuju pada kematian kita..
Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang pezina, mati dikamar hotel diatas perut wanita nakalnya..
Atau seorang pecandu narkotik, mati saat sedang pesta narkobanya..
Dan para penjudi, sekarat diatas meja judinya..
Begitu juga kita pernah mendengar, seorang ahli ibadah meninggal dunia diatas sajadahnya..
Sekarang mari kita lihat diri kita! alangkah malangnya saat ajal tiba nanti, kita masih berlumur dosa berbalut nista..
Alangkah malangnya.. mungkin seperti itulah malam pertama kita dikuburan nanti.. dan akan seperti itu tentunya..
Disana kita hanya sendiri, dicekam rasa sepi dan gelap yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya..
Disana hilangnya sudah gemerlapnya dunia.. semua hilang..! semuanya hilang..!
Rumah dengan jerih payah bertahun-tahun yang telah kita bangun, semuanya hilang.. kita hanya tinggal dalam satu ruangan kecil..
Istri yang cinta dan pengabdiannya begitu tulus kepada kita, dia akan pergi meninggalkan kita..
Atau anak yang melekat padanya darah daging kita, diapun akan pergi dari pangkuan kita
Atau orang tua yang tetesan kasih sayangnya mengalir di tubuh kita, semuanya akan pergi..
Mobil mewah yang selalu jadi kebanggaan kita, hp kita, atau apapun yang kita bangga-banggakan semuanya akan hilang..
Teringat kembali akan istri yang senantiasa kita terlantarkan hak-haknya..
Teringat akan anak yang telah kita nafkahi dengan harta yang haram..
Teringat dengan orang tua yang disisa hidupnya belum sempat kita bahagiakan..
Atau handaitaulan yang meminta bantuan kepada kita, dan kita biarkan saja..
Atau kita akan mengingat kawan-kawan yang telah banyak kita kecewakan..
Ya ALLAH.. masihkah ada hariMu untukku.. mungkin kita akan bergumam begitu..
Untuk menuntaskan semua urusan ini..
Banyak urusan di kubur nanti yang belum sempat kita tuntaskan..
Mungkin lilitan hutang yang belum terbayarkan, hingga akhir nafas kita..
Atau banyaknya amanah dan kepercayaan yang belum sempat kita sampaikan..
Atau beribu janji yang sering kita ingkari..
Atau mungkin uang korupsi yang tak sengaja kita nikmati dan tak sengaja kita bagi..
Namun kini pintu Mu sudah tertutup rapat, bertaubat sudah terlambat, menyesali diri pun sudah tak berarti lagi..
Dan tinggalah sendiri menanggung beban DOSA dan KESALAHAN yang tidak termaafkan..
Merasakan penderitaan yang panjang.. yang tiada akhir..
Sekarang adakah dalam hati kita, bahwasanya mati itu sebagai penasehat..?
Sumber kata kata bijak Islami tentang kematian adalah dari video YouTube Ustadz Nuruddin Al Indunissy,
https://www.youtube.com/watch?v=LGxB8vW52J8, yang diterbitkan tanggal 23 Agt 2013 DVD REHAB HATI QURANI (Pelatihan Ruqyah Syar’i Live Pertama).
Demikian sobat Pujangga Maya semuanya, sebuah puisi kematian yang kami rasa akan sangat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai bahan renungan untuk kita semua.
Bahwa sebelum kematian itu datang dan menjemput kita, kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri kita.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Baca juga: